rodabalap.com – Dibabak pamungkas Gadhuro FOBM Road Race Series 2018 yang dilaksanakan di sirkuit non permanen Sport Center Kudus, Jateng Minggu yang lalu(9/12), kelas bebek 2 tak menjadi kelas yang paling banyak menyumbang starter, terutama kelas pemula dan lokal. Wajarlah sebab dari segi biaya modif sendiri relatif lebih murah jika dibanding kelas yang lain.
Dan inilah salah satu motor yang kerap gondol podium dikelas yang dijuluki ‘bebek goreng’ itu. Motor racikan mekanik Wahyu Saputra, akrab disapa Ferry GMG asal Bobotsari Purbalingga. Flash back sedikit, sebelum datang ke Kudus pada bulan Oktober 2018 ini motor jadi bintangnya sirkuit Balai Kota Lama Tegal, Jateng.

Kemudian berlanjut ke babak final One Make Race (OMR) Yamaha di sirkuit terpadu Mijen Semarang, kala itu podium pertama. Terkini di kota Kudus, pada kelas Bebek 2 Tak Standart  125 CC Open (Point) lewat pebalap Sulung Giwa podium ke-2. ‘’Sebenarnya ini motor 116 cc, tapi ikut balapan di kelas 125 cc standart,’’bilangFerry GMG.
Lalu sebenarnya apa sich rahasianya ?. Seperti yang dijelaskan oleh mekanik yang pernah mengawal Doohan Akbaruzaman semua sesuai dengan regulasi kelas bebek 116cc yakni penggunaan karbu wajib standart, hanya saja boleh di reamer. Tentu saja tujuannya agar pasokan bahan bakar lebih optimal. Maka dari itu FIZ Rdengan best time 37,530 detik di lintasan sepanjang  900 m direamer menjadi 22,9 dengan skeep ukuran 24.
Setelah melalui berbagai langkah ubahan, selanjutnya ramuan perbandingan gigi rasio menjadi perhatian mekanik. Ini berhubungan dengan perangkat penyalur tenaga sebelum menuju kinerja final-gear. Tentu saja, hal yang diharapkan menyangkut semburan power dapat berlaku optimal, sekaligus lebih gampang dijinakkan.  Untuk rasio 1 (14/35), porsneling 2 (17/28), kecepatan 3 (19/24), lanjut ke rasio 4 (22/23). Urusan final-gear diplot pada13-42. D 14 N