rodabalap.com – Bagi yang hadir dan menyaksikan langsung Kejuaraan Nasional Supercross dan Powertrack Seri 2 yang berlangsung di sirkuit Sikidang Dieng Banjarnegara, Jateng minggu kemarin (22 Juli). Pada kelas Bebek 125 cc Open semua pasti tau kerasnya perjuangan Mamo yang membela tim FBRT Agus Klaten JTMX Navaro ART ADD + mengkudeta juara Nasional grasstrack empat kali berturut-turut yakni Rizki HK.
Bertarung di sirkuit grasstrack, wajib hukumnya punya tunggangan yang mumpuni, baik performa maupun kaki-kaki. Untuk memenuhi itu semua mekanik Agus berfikir keras demi mengejar target realistis tim sebagai ‘’Top Five’’ Kejurnas Powertrack 2018.

Ditelisuri lebih dalam sehubungan dengan kompresi motor menurut pengakuan mekanik sejak bergulirnya kompetisi grasstrack 2018 tidak berubah. ’’ Untuk memenuhi kebutuhan campuran gas yang ikut nambah, klep masuk dan buang diganti lebih besar, dengan ukuran in 28 dan ex 23,5 mm. Perbandingan kompresi 13,5 cocok diberi karbu PWK 28 diisi main-jet 110 dan pilot-jet 65 dengan bahan bakar bensol,’’buka tuner Agus.
Kombinasi ini cocok dengan karakter sirkuit Sikidang yang mana pada bagian tertentu memiliki straight panjang. Selain itu ketelian mekanik untuk melayani putaran tinggi sangat diperlukan .’’Durasinya harus tinggi untuk melayani aliran bahan bakar dari karbu. Maksudnya agar tidak mubazir kirim bensin dari karbu yang dibantu power-jet,’’imbuh mekanik panjang lebar.
Tapi namanya speksifikasi grasstrack tetap saja torsi dibutuhkan untuk menggaruk tanah keluar tikungan. Rasio motor pun tidak lepas dari perhatian.’’Rasio gigi 1 diplot diangka (13/34). Rasio gigi 2 (18/32), porsneling tiga (18/25). Sedangkan rasio gigi 4 (20/22) dengan final gear 13/52,’’tutup mekanik yang mau berbagi sedkit ilmu rahasia jet darat tunggangan Mamo. SenandunG