rodabalap.com – Dua seri sudah berlalu, pelaksanaan One Prix Championship 2019 Sirkuit Bukit Peusar, Tasikmalaya, Jabar. Kehadiran bebek mutakhir selalu menyita perhatian. Dia adalah Honda Supra GTR150, secara spesifikasi mesin tidak jauh beda dengan Honda Sonic. Bedanya Honda Supra GTR150 paling menonjol terletak pada sokbteker teleskopik depan yang aroma bebeknya masih kental. Sementara Sonic sudah segitiga atas sampai bawah sudah batang sokbreker semua. Tapi justru teleskopik pendek itulah dianggap lebih lincah.
Faktanya tim Astra Motor Racing Team Yogyakarta dengan Honda Supra GTR 150-nya. Utamanya torsi jadi kuncian, sebab torsi itu penting untuk turun balap di Bukit Peusar. Selain itu karakter lintasannya terkenal dengan naik turun. Torsi dari GTR saya sudah 19,4 nM, sedangkan untuk Sonic sekitar 18,8 hingga 19 nM.
Dialah Fitriansyah Kete yang memang sudah malang dan melintang di balap bebek Indonesia. Juara Indoprix dengan merek yang berbeda pernah diraih. Juga pernah bermain di ARRC dengan Bebek 130 cc. “Kesannya terlihat mudah kalau melihat penampilan saat balapan. Tapi, mereka harus tahu kalau kami semua bekerja sangat keras dalam persiapan. Ini kerja tim, semuanya kerja keras, dan ini hasil bersama,” tegas rider bernomer 93 usai balapan.