rodabalap.com – Perbandingan kompresi cukup diangka  7:8. Bisa dibilang kompresi rendah dikarenakan bahan bakar yang digunakan Pertamax Plus dengan nilai oktan 95. Namun dibalik itu semua, ada jurus-jurus membuatnya tetap bertenaga melibas sirkuit Non Permanen Komplek Perkantoran Cirebon Minggu kemarin(14/15 Sept).
Secara teori kompresi rendah memiliki keukarangan yakni torsi awal berkurang. Rpm memang lebih tinggi. Itulah Yamaha FIZ R milik Evil Racer R&B Audio 27 HZ Purwokerto lewat rider Reza AW podium ketiga kelas Bebek 2 Tak 125 cc Standart Pemula di kejuaraan Super Adventure Night Road Race (SANRR) Series putaran ke empat.
’’Lawan tandingnya berat, rata-rata menggunkan Suzuki Satria 2 tak 120 cc. Perlahan tapi pasti masuk barisan depan dan finish diurutan ke-3,’’komentar singkat Rez AW. Nach jurus yang dimaksud adalah untuk tinggi eksos 26 mm dan lebar 39 mm adalah menu wajib untuk standar korek. Secara logika ukuran tinggi lubang buang dan trnsfer tadi tergolong tidak biasa, bisasanya mekanik tinggi eksos 26 dan tinggi lubang transfer dibikin 39,5 mm. Seperti dibilang tadai bahwa putaran bawah loyo tapi power atasnya ganas.
Untuk pengabut bahan bakar tetap menggunakan standart kemudian dikombinasikan dengan pilot jet 204 dan main jet 35. Kemudian disempurnakan dengan ubahan rasio yang dibikin close agar tenaga terus nyambung tanpa jeda saat rider. Untuk perbandingan gigi rasio 1(13/37), 2 (16/28), 3 (19/25), 4 (22/23). Kemudian berlanjut ke penggerak roada belakang dengan gear ukuran depan 12 dan belakang 40.
